Kamis, 03 Maret 2022

Kebisingan yang dirindukan

 Tangis mulai terdengar di sebuah kamar berukuran 3x3 meter,semakin lama tangisan itu semakin kencang dan bukan mereda, aku mulai muak mendengarnya ingin kubungkam dengan bantal tapi nuraniku masih mengingatkan bahwa ia adalah adik kecilku.

Selalu seperti ini,adikku seakan protes ketika aku menaruhnya di kasur " adikmu itu sayang sama kamu kak makanya dia begitu,coba kamu gendong lagi pasti dia diem" kata bundaku. Aku pun akhirnya menggendongnya walau dengan setengah hati.
Sebenarnya aku tidak mengharapkan kehadiran adikku ini,karena semenjak adikku lahir semua perhatian yang kudapatkan selama 14 tahun seakan hilang begitu saja direnggut olehnya.Namun entah mengapa adikku ini seakan tak mau lepas dariku ia selalu rewel saat tidak kugendong.Seringkali aku terganggu oleh semua ulahnya sampai pernah aku berharap ia bisa hilang dari pandanganku.
Pada suatu malam kami sekeluarga tengah berkumpul bersama di ruang makan,namun seakan ada yang hilang,ya kebisingan dan kerewelan yang biasanya tersendengar kini hanya digantikan dentingan sendok.
Semenjak adikku sakit demam,rumah seakan sepi dan tak berjiwa,ada rasa kehilangan yang kurasakan,gangguan dan tangisan yang dulu sangat menggangguku sekarang justru sangat kurindukan.
Ada penyesalan yang kurasakan ketika mengingat perlakuanku yang tak pernah menghiraukannya benar kata bunda bahwa aku akan menyesal jika memperlakukan adikku tidak baik terus menerus.Saat ini aku hanya bisa berdoa agar adikku bisa lekas sembuh dan kembali ceria seperti dulu lagi agar aku bisa menebus kesalahanku padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Hallo teman-teman😻 Selamat datang di blogku!!! Salam kenal ......😇 Namaku Ivanna dan saat ini aku berstatus sebagai mahasiswi Universitas...